Adapun menurut J.E Walters, jumlah arus tata hubungan tersebut bisa dicari dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
R = N ( N – 1 )
Di mana :
Relationship (R) :
yaitu tata hubungan yang terjadi sebagai akibat bertambahnya jumlah orang yang melakukan komunikasi.
Number (N) :
yaitu jumlah artinya jumlah orang yang ada dalam organisasi atau jumlah anggota organisasi atau bias juga jumlah unit kerja dalam organisasi.
Jadi rumus tersebut di atas menjelaskan secara matematis bahwa jumlah tata arus hubungan ayang ada dalam suatu organisasi sama dengan jumlah orang-orang yang ada dalam organisasi dikalikan jumlah tersebut dikurangi satu.
Contoh
Diketahui bahwa jumlah orang yang ada dalam organisasi adalah 4 orang sehingga jumlah arus tata hubungannya adalah sebagai berikut :
R = 4 ( 4 – 1 )
= 4 x 3
= 12
Dari hasil Relationship yang terjadi tersebut diatas menunjukan bahwa penambahan setiap anggota organisasi akan mengakibatkan penambahan arus tata hubungan (komunikasi) dalam suatu organisasi. Adapun dengan adanya tata hubungan yang terjadi dalam suatu organisasi inilah yang merupakan factor intern dari suatu organisasi yang menyebabkan organisasi tersebut bersifat dinamis dalam arti selalu berkembang mengikuti perubahan anggota organisasi maupun perubahan lingkungan organisasi baik yang bersifat intern maupun ekstrem.
Jadi arus tata hubungan timbal balik yang ada pada suatu organisasi menunjukkan adanya komunikasi ( interaksi ) sesama anggota organisasi, baik untuk mengadakan komunikasi dalam arti memberikan perintah dari atasan, memberikan keterangan yang harus dimengerti karyawan maupun komunikasi dalam arti laporan dari hasil prestasi karyawan.
Sumber:http://rnurinaramadhani.blogspot.co.id/2011/05/komunikasi-dalam-organisasi-pengertian.html http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pengantar_organisasi_dan_metode/bab5_komunikasi_dalam_organisasi.pdf Iklan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar